Maya-Misteri Dunia dan Cinta
Penulis : Jostein Gaarder
Penerbit : Mizan
Tahun : 2008
Halaman : 458
Tahun 2000 memang masih dua tahun lagi. Tetapi banyak orang sudah berkumpul di Pulau Taveuni, Fiji. Pulau yang berjulukan date-line
itu dipilih untuk menyaksikan pergantian millenium baru karena
disanalah tahun baru akan terjadi lebih dulu dibanding belahan bumi yang
lain. Dengan menaiki sebuah pesawat kotak korek api, Frank Andersen
menuju Pulau itu. Disana, sudah ada penulis asal Inggris bernama John
Spooke, pasangan suami-istri dari Spanyol Ana dan Jose, serta Laura, dan
Bill yang perannya tidak terlalu signifikan.
Masih
dengan teknik surat-menyurat, Gaarder berusaha untuk merangkum proses
evolusi manusia dari sudut pandang ahli biologi evolusioner. Frank yang
mempunyai profesi sama dengan Vera, mantan istrinya bercerita tentang
perjalanan yang ia alami di Fiji. Surat yang disampaikan oleh Frank
hanya dalam bentuk satu arah. Tidak seperti Dunia Sophie maupun Bibbi
Bokken dimana tokohnya saling berkirim surat. Surat-surat yang ditulis
Frank ini dinarasikan oleh John Spooke dengan catatan tambahan diakhir
cerita.
Surat
untuk Vera yang dikirimkan Frank berjumlah 343 halaman. Ia menceritakan
perenungan-perenungannya mengenai alam semesta. Keindahan alam di Fiji
serta banyaknya spesies-spesies yang ditemuinya semakin menguatkan
pendapat Frank tentang evolusi. Agak jengkel kadang ketika Frank
menunjuk seekor katak maupun berudu sebagai nenek moyang bangsa manusia.
Frank seakan-akan berterimakasih kepada hewan-hewan tersebut karena
telah menjadikannya seorang manusia.
Selain
keindahan alam Fiji, ada hal lain yang menarik perhatian Frank yaitu
Ana dan Jose. Pasangan dari Spanyol itu mengatakan sesuatu yang
misterius. Dalam bahasa Spanyol mereka saling melontarkan
kalimat-kalimat yang aneh namun penuh teka-teki. Frank yang mengerti
bahasa Spanyol diam-diam menguping pembicaraan pasangan itu dan
mencatatnya. Sesuatu mengenai Ana kembali membuat Frank penasaran. Ia
merasa pernah bertemu dengan Ana. Ketika ia bertanya kepada Jose dan
Ana, laki-laki itu marah sedangkan istrinya tertunduk diam.
Rasa
frustasi Frank terhadap Ana membuatnya ingin minum minuman keras. Maka
ketika ia sampai dikamarnya, ia bertemu seekor tokek yang ia namakan
Gordon. Sesuai merk minuman itu. Percakapan imajiner antara Frank dan
Gordon terjadi. Masih membahas tentang tujuan penciptaan alam semesta,
Gordon terlihat menggurui Frank dan bersikap sok bijaksana. Percakapan
ini ikut mendominasi isi surat Frank terhadap Vera.
Setelah
perenungan yang panjang dalam isi surat itu, Jostein Gaarder memberikan
kita kejutan sehingga memutarbalikkan fakta atas apa yang selama ini
kita yakini. Melalui percakapan dengan Jose, Frank mulai percaya bahwa
kejadian yang kita alami saat ini-lah yang memengaruhi kita dimasa lalu.
Jose mengajak Frank untuk bermain dengan dongeng-dongeng mengenai Ana
yang sangat mirip dengan lukisan terkenal karya Goja yang bernama Maya.
Siapakah sebenarnya Ana yang mempunyai nama belakang Maya? Apakah ia
adalah wanita yang hidup dua ratus tahun yang lalu?
Berbicara Seni

Mengajak untuk Merenung
Seperti
ciri khas tulisan-tulisan karya Gaarder lainnya, Maya mengajak kita
untuk merenung. Apakah penciptaan dunia ini terjadi secara tidak
sengaja? Atau karena sudah direncanakan?
Seseorang bertanya : Seberapa besarkah kemungkinan sesuatu tercipta dari ketiadaan? Atau tentu saja seballiknya: berapa besarkah kemungkinan sesuatu ada untuk selamanya? Dan apakah bahkan mungkin untuk menghitung kemungkinan suatu materi kosmos menyeka tidur berabad-abad dari matanya suatu pagi dan tiba-tiba terjaga, menyadari dirinya sendiri? (hal 432)
Evolusi
manusia memang sudah lama menjadi perdebatan oleh kalangan agama maupun
ilmuwan karena dianggap meniadakan penciptaan Tuhan. Namun tidak ada
salahnya kita belajar asalkan tidak ikut mempercayainya. Melalui 52
manifesto kita diajak untuk berpikir lebih jauh mengenai manusia, alam
semesta, kematian, dan juga cinta. Jika saat kita sekolah dulu belajar
evolusi terasa sangat membosankan, maka kita perlu untuk membaca karya
Gaarder yang satu ini.
Pendapat Saya
Buku
ini lumayan 'berat' karena membahas filsafat dan evolusi sekaligus.
Saya benar-benar harus berkonsentrasi saat membacanya. Apalagi untuk
memahami percakapan yang dilakukan oleh Jose dan Ana. Sampai sekarang
pun banyak kata-kata yang masih belum saya pahami. Jalan cerita kadang
agak membingungkan. Saya harus kembali kehalaman sebelumnya agar
'nyambung'.
Tentang Penulis
Jostein Gaarder terkenal melalui novelnya Dunia Sophie yang menjadi best seller
diseluruh dunia dan diterjemahkan kedalam lima puluh tiga bahasa.
Sebagai mantan guru filsafat, ia selalu menyelipkan filsafat kedalam
novel yang ia tulis. Penulis asal Norwegia ini tanggal 8 Agustus lalu
baru saja berulang tahun yang ke-59. Ia mendirikan Sophie Foundation
bersama istrinya, Siri yang didanai dari royalti Dunia Sophie.Download (format ebook.exe)
Download ( format ebook.prc )
0 comments:
Post a Comment
Terima Kasih Berkenan Singgah, Membaca & Cakap Di Blog Ini.Di Tunggu Kritik dan Saran untuk membangun lebih baik bagi...Mari budayakan Terima Kasih Bila Postingan ini bermanfaat dan membantu anda.